Saturday, August 8, 2009

Noordin M Top dikabarkan tewas

Tim Densus 88 Anti Teror Mabes Polri mengepung rumah Mohzahri, 70, di Desa Beji, RT 01/RW VII, Kecamatan Kedu, Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (7/8). Pengepungan diwarnai baku tembak antara tim penyergap dengan penghuni rumah yang diduga anggota jaringan teroris.

Bahkan, beredar kabar gembong teroris yang paling dicari di Indonesia Noordin M Top juga berada di rumah itu. Sebelum pengepungan, Densus 88 menangkap dua orang yang diduga keponakan Mohzahri, masing-masing Indra, 35, dan Aris, 38.
Keduanya ditangkap di Pasar Parakan, Temanggung. Indra dan Aris ditangkap sekitar pukul 15.00 WIB. Keduanya sepupu Tatag, yang ditangkap Densus 88 Mabes Polri tiga tahun lalu. Tatag adalah anak Mohzahri.
Tim Densus 88 kemudian bergerak menuju rumah Mohzahri, yang berjarak sekitar 500 meter dari lokasi penangkapan Indra dan Aris. ”Sekitar pukul 15.45 WIB, ada tiga mobil dan beberapa sepeda motor melaju ke rumah Pak Mohzahri. Dua mobil berwarna putih dan satunya warna biru,” kata Marimah, 53, tetangga Mohzahri.
Dari mobil-mobil tersebut, sambung Marimah, keluar sejumlah orang berpakaian hitam-hitam. Orang-orang tersebut menenteng senjata. ”Tiba-tiba dari dalam mobil keluar banyak orang berseragam hitam-hitam sambil menenteng senjata lalu melakukan tembakan ke atas,” imbuh Marhamah.
Rumah di tengah sawah yang diduga menjadi tempat persembunyian Noordin M Top tersebut selanjutnya dikepung. Ratusan polisi membuat barikade. Tak satupun warga diperbolehkan mendekati lokasi. Baku tembak antara Tim Densus 88 dengan penghuni rumah terjadi. Namun, belum diketahui apakah ada korban terluka, baik dari penghuni maupun aparat.
Kondisi ini memaksa petugas membuat barikade lebih luas. Kerumunan warga yang semula berjarak sekitar 300 meter dari rumah sasaran, terus didesak hingga sejauh 500 meter.
Kontak senjata itu dibenarkan oleh Mabes Polri. ”Di Temanggung ada kontak tembak, belum ada yang bisa disampaikan. Mohon bersabar,” kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Nanan Soekarna. Belum dapat dipastikan berapa jumlah orang di dalam rumah yang diduga menjadi tempat persembunyian Noordin M Top. ”Belum tahu ada berapa orang di rumah tersebut,” ujar Nanan.
Sumber di kepolisian menduga rumah tersebut jadi tempat persembunyian Noordin M Top. ”Di dalam rumah itu kami curigai ada Noordin,” sebut seorang perwira yang enggan disebutkan namanya.
Dalam pengepungan itu, lima orang ditangkap. ”Dari lima orang yang ditangkap, tiga belum diketahui identitasnya,” ujar sumber itu.
Diduga, salah seorang dari tiga yang ditangkap dan belum diketahui identitasnya tadi Noordin M Top. Namun, sumber lain menyebutkan Noordin tewas tertembak. ”Sudah tertembak. Tapi karena wajahnya sering berganti rupa, perlu dipastikan melalui tes DNA,” kata seorang sumber intelijen.
Tim Densus 88 menduga di dalam rumah sasaran ada bom. ”Ya, ada bahan peledak di rumah itu,” terang sumber tadi. Tim Densus 88 pun bersikap hati-hati. Mobil Satuan Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) dari Polda Jawa Tengah pun dilibatkan dalam penyergapan. ”Kemungkinan menunggu terang tim masuk,” jelas sumber.
Kadiv Humas Mabes Polri menambahkan setidaknya ada 3-4 orang bertahan di dalam rumah Mohzahri. ”Ya, diperkirakan ada 3 hingga 4 orang berada di rumah itu,” ujar Irjen Pol Nanan Soekarna.
Disinggung apakah Noordin menjadi salah seorang yang berada di dalam rumah itu, Nanan belum memastikan. ”Mudah-mudahan demikian, itu salah satu sasaran kami.”
Saat ini, menurut Nanan, Densus 88 masih terlibat kontak senjata dengan penghuni rumah. Belum ada kepastian kapan rumah tersebut digerebek. ”Mudah-mudahan tim di lapangan sudah bisa menentukan digerebek sekarang atau tunggu situasi paling aman.”
Hingga pukul 00.30 WIB, penghuni rumah masih melakukan perlawanan sengit. Kondisi ini membuat aparat kepolisian semakin meningkatkan kewaspadaan. Tim Densus 88 masih mengepung rumah tersebut dari semua penjuru.
Berdasarkan informasi di lokasi, di dalam rumah tersebut ada sekitar empat orang yang diduga kawanan teroris. Selain Noordin M Top, ada pula Eno alias Tedy alias Mubaroh, orang kedua setelah almarhum Dr Azahari.
Tak hanya Polri, aparat TNI AD juga dikerahkan dalam penggerebekan di Temanggung. Namun, Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso belum memastikan apakah Noordin M Top ditangkap atau tertembak mati dalam baku tembak. ”Belum (ditangkap-red), masih diduga. Ini kan pengepungan masih berlangsung,” jelas Panglima.
Mengenai keikutsertaan TNI AD dalam penggerebekan, Panglima mengatakan koordinasi seperti itu sudah berjalan otomatis.
Al Jazeera.net menyebutkan Noordin yang diduga terlibat dalam pengeboman di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton, sudah ditahan. Namun kabar ini belum ada konfirmasi dari kepolisian.
Sumber mengatakan Indra dan Aris adalah sosok yang kurang bergaul. Meski demikian, keduanya ramah dan bersikap wajar jika bertemu dengan warga setempat. ”Mereka bekerja di bengkel sepeda, tak jauh dari rumahnya. Indra tinggal di rumah Pak Mohzahri, sedangkan Aris tinggal di rumah lain, tapi masih satu kelurahan,” kata sumber.
Aris punya tiga anak, dan Indra memiliki satu anak. Istri mereka sehari-hari mengenakan cadar. Mengenai sosok Mohzahri, sumber menjelaskan pria itu, pensiunan guru agama di sebuah SMP negeri.

KRONOLOGI PENYERGAPAN oleh Densus 88 di Temanggung, Jumat (7/8)

* Densus 88 Anti Teror menangkap Indra, 35, dan Aris, 38, di Pasar Parakan, Kedu.

* Pukul 16.00 WIB, anggota Densus 88 mendatangi rumah Mohzahri di Desa Beji, sekitar 500 meter dari lokasi penangkapan Indra dan Aris.

* Pukul 16.30 WIB, tim Densus 88 menggerebek rumah Mohzahri dan terjadi baku tembak. Diduga di rumah itu ada Noordin M Top, gembong teroris yang paling dicari pihak berwajib.

* Baku tembak terus berlangsung hingga pukul 18.30 WIB. Datang bantuan dari personel Gegana Brimob yang diangkut 2 mobil.

* Baku pecah lagi. Warga melihat ada 2 buruan lari ke ladang jagung. Keduanya tertembak lalu dimasukkan ke mobil.

* Hingga pukul 22.55 WIB, pengepungan dan baku tembak masih berlangsung.

Dari berbagai sumber - Oleh : Harian Jogja/JIBI/sun/tia/dtc - www.solopos.co.id

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright © . Ingatan Dunia akan Apa yang Telah Dunia Alami - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger